Friday, May 29, 2020

10 Aplikasi Smartphone Gratis Yang Harus Dimiliki Pelaut




1 .Anti-Shipping Activity Message (ASAM) App
Aplikasi seluler Pesan Aktivitas Anti-Pengiriman oleh National Geospatial-Intelligence Agency adalah alat yang sangat penting yang menawarkan lokasi geografis dan melaporkan akun tindakan bermusuhan - pembajakan, perampokan, pembajakan, dan penculikan - terhadap kapal laut, awak, dan penumpang.
Aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk menyimpan, atau menyimpan, data peringatan yang diambil dari basis data ASAM saat terhubung ke Internet. Setelah data di-cache, aplikasi bekerja tanpa Wi-Fi atau koneksi seluler sehingga pengguna dapat melihat laporan, bahkan saat terputus. Selain iTunes, aplikasi ini juga akan tersedia di Google Play dalam waktu dekat.
2. First Aid Apps
Tidak secara khusus dibuat untuk pelaut, tetapi aplikasi "Pertolongan Pertama" oleh Palang Merah Amerika dan Palang Merah Inggris menampilkan saran sederhana dan mudah tentang skenario pertolongan pertama setiap hari, serta tips tentang bagaimana mempersiapkan diri untuk keadaan darurat. Sering ada kelangkaan informasi yang benar di kapal, ketika datang untuk memberikan pertolongan pertama dan respon langsung terhadap cedera.
Aplikasi ini menampilkan saran sederhana dan mudah tentang skenario pertolongan pertama setiap hari, serta tips tentang cara mempersiapkan diri untuk keadaan darurat.
Ada juga video, kuis interaktif dan saran langkah demi langkah sederhana untuk belajar cepat. Informasi yang diperlukan dihosting di aplikasi itu sendiri, artinya tidak diperlukan koneksi internet, membuatnya cepat dan mudah diakses.
3. ReCAAP Anti-Piracy App
Anti-pembajakan ReCAAP menyediakan informasi tentang Peringatan Insiden dan laporan pembajakan terbaru. Tujuan utama dari aplikasi ini adalah untuk memberikan komunitas pengiriman tepat waktu dan kesadaran situasi yang lebih baik, dan memungkinkan pelaporan insiden dengan tepat waktu ke Titik Fokus / titik Kontak ReCAAP terdekat dan penyerahan laporan insiden.
4. Port State Inspections Pocket Checklists App
Aplikasi seluler Pocket Checklist Pocket State Checklist membantu mengidentifikasi penyebab paling umum dari penahanan kapal dan secara luas diakui sebagai alat yang berguna dalam membantu pemilik dan operator untuk mematuhi persyaratan konvensi dan dengan demikian mengurangi risiko kapal mereka ditahan.
Aplikasi ini memungkinkan Anda untuk melihat persyaratan perundang-undangan dan peraturan yang diperlukan, menyimpan beberapa daftar periksa, memeriksa kegiatan yang telah selesai, menambahkan catatan / gambar penting dan mengirim daftar periksa yang telah selesai melalui email.
5. Currency Converter
Pelaut terus berubah negara dan zona waktu. Dengan port baru muncul mata uang baru. Konverter mata uang yang memberikan nilai tukar mata uang terbaru harus dimiliki. Aplikasi XE currency converter menawarkan nilai tukar mata uang eksklusif langsung, grafik, dan bahkan menyimpan nilai terakhir yang diperbarui, sehingga berfungsi ketika Internet tidak. Salah satu aplikasi konverter mata uang paling populer yang tersedia secara online, ia menawarkan berbagai fitur yang dapat sangat bermanfaat bagi pelaut. Ada versi "pro" juga tetapi yang "gratis" sudah mencukupi hampir semua kebutuhan.
6. Marpol Pocket Checklist
Dengan meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan dan penerapan peraturan laut yang ketat terkait hal yang sama, menjadi penting bagi para pelaut untuk menyadari peraturan MARPOL seperti punggung tangan mereka. Aplikasi seluler Marpol Pocket Checklist oleh Lloyd's Register Group dan UK P&I Club menyoroti kekurangan paling umum yang dicantumkan oleh lampiran MARPOL untuk membantu para profesional pelaut untuk mematuhi persyaratan konvensi internasional.
Aplikasi ini memungkinkan untuk melihat persyaratan perundang-undangan dan peraturan yang diperlukan, menyimpan beberapa daftar periksa, memeriksa kegiatan yang sudah selesai, menambahkan catatan / gambar penting dan mengirim daftar periksa yang sudah selesai melalui email.
7. Marine Fire Safety Pocket Checklist
Daftar Periksa Saku Keselamatan Kebakaran Laut adalah aplikasi lain dari Lloyd's Register yang bekerja sama dengan UK P & I Club. Aplikasi ini bertujuan untuk mengurangi risiko penahanan kontrol negara pelabuhan dengan membantu anggota kru dengan daftar periksa dan tips bermanfaat.
Daftar Periksa Saku Keselamatan Kebakaran Laut mencantumkan 32 item di mana defisiensi paling banyak ditemukan, 30 sertifikat dan dokumen yang harus dibawa di atas kapal dan 15 tips bermanfaat untuk membantu memastikan kapal mematuhi persyaratan konvensi internasional. Daftar periksa telah diatur dengan mudah oleh area kapal yang berbeda sehingga anggota kru individu dapat bertanggung jawab atas area kapal yang menjadi tanggung jawabnya.
Sama seperti yang sebelumnya, aplikasi ini juga memungkinkan untuk melihat persyaratan perundang-undangan dan peraturan yang diperlukan, menyimpan beberapa daftar periksa, memeriksa kegiatan yang sudah selesai, menambahkan catatan / gambar penting dan mengirim daftar periksa yang sudah selesai melalui email.
8. TripAdvisor
TripAdvisor, seperti yang sebagian besar dari kita tahu, adalah aplikasi pelancong yang lengkap. Namun, sebagai sering bepergian, pelaut harus dapat berkeliling negara-negara baru dengan aman dan memanfaatkan waktu terbatas yang tersedia bagi mereka. TripAdvisor adalah pendamping "wisata" terbaik yang dapat dimiliki dengan opsi seperti "dekat saya sekarang", "hal-hal yang harus dilakukan", "restoran" dll. Ini adalah aplikasi bagus untuk merencanakan cuti pantai Anda terlebih dahulu sehingga Anda tahu di mana untuk pergi dan apa yang harus dilakukan di pelabuhan favorit Anda.
9. Seafarers’ Rights App
(Secara teknis, ini bukan aplikasi tetapi versi mobile friendly dari Seafarer's Rights Archive)
Aplikasi seluler Hak Pelaut oleh Seafarers’s Hak Internasional (SRI) menawarkan informasi langsung kepada pelaut yang menghadapi masalah hukum mengenai hak-hak mereka. Aplikasi ini telah dirancang untuk beroperasi secara offline sehingga pelaut dapat mengakses informasi setiap saat, dari mana saja di dunia. Ini kompatibel dengan perangkat iPhone, iPad, Android dan Blackberry.
Aplikasi ini juga memiliki alat unik 'Cari Pengacara' yang memberikan akses langsung ke database pengacara di seluruh dunia yang telah mendaftar ke Piagam SRI - pernyataan praktik yang baik dalam penyediaan layanan hukum bagi pelaut - dan yang mungkin dapat menawarkan bantuan kepada pelaut yang menghadapi tuntutan pidana.
10. CDC TravWell App
Tidak ada yang tahu pentingnya perencanaan yang tepat sebelum perjalanan internasional lebih baik daripada pelaut. Meskipun mereka terbiasa sering bepergian, ada beberapa hal yang sering diabaikan. Aplikasi Mobile Travewell oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit membantu dalam merencanakan perjalanan internasional yang aman dan sehat. Bangun perjalanan untuk mendapatkan rekomendasi vaksin spesifik tujuan, daftar periksa apa yang perlu Anda lakukan untuk mempersiapkan perjalanan, dan daftar pengepakan perjalanan sehat yang dapat disesuaikan. Aplikasi ini juga memungkinkan Anda menyimpan dokumen perjalanan, mencatat obat-obatan dan imunisasi, dan mengatur pengingat untuk mendapatkan dosis penguat vaksin atau minum obat saat bepergian.

Gambar mungkin berisi: telepon

Accident Control Technique (ACT)


Adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengidentiikasi tindakan yang tidak aman atau situasi yang tidak aman sebelum kecelakaan terlanjur terjadi. ACT merupakan alat untuk tindakan perventif sebelum kecelakaan terjadi.

ACT juga dikenal dengan nama-nama yang berbeda , antara lain ; START (See Think Act Re-enforce Track),  PAKAT, You See You ACT (UCUX), Safe Observation Report (SOR), Behavior Base Safety Observation (BBS)

Berikut ini adalah metodologi yang digunakan untuk ACT :
1)    Amati tindakan tidak aman yang dilakuan oleh rekan-rekan lain atau kondisi tidak aman.
2)    Dekati pekerja dengan ramah
3)    Diskusikan dengan mereka tentang tindakan yang tidak aman atau situasi yang tidak aman. Mintalah alas an dari mereka mengapa melakukan pelanggaran aturan keselamatan. Bila memungkinkan berikan saran tentang tindakan/situasi yang tidak aman.
4)    Setelah mereka setuju untuk melakukan perbaikan
5)    Berilah penghargaan dengan mengucapkan selamat karta telah memperbaiki tindakannya.
6)    ACT- tindakan perbaikan telah dilakukan.
7)    Buatlah laporan pada kartu ACT
8)    Berikan laporan tersebut ke HSE Dept sebagai catatan.

Toll Box Talk




Tool Box Talk atau “pertemuan kotak perkakas” merupakan rapat singkat tentang keselamatan kerja, yang dilakukan sebelum pekerjaan dimulai dengan topik yang bervariasi sesuai jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, berkaitan dengan pengamanan peralatan kerja dan keselamatan pekerja. Rapat ini diselenggarakan oleh Supervisor dan bawahannya setiap pagi atau sebelum pekerjaan dimulai. Hasil  rapat dituangkan dalam form khusus tool box talk . Toolbox atau safety talk biasanya membicarakan tentang pekerjaan yang akan dilakukan seperti bagaimana urutan kerja/ prosedur, risk assesment, dan identifikasi bahaya yang akan muncul, dan penanggulangan apabila terjadi keadaan darurat. Kegiatan ini dilakukan pada saat sebelum melakukan pekerjaan.
Pastikan semua pekerja yang akan bekerja memahami pekerjaannya, bahayanya dan cara menanggulangi bahayanya, dan mengetahui siapa yang akan dihubungi apabila terjadi keadaan darurat. Pastikan juga semua pekerja fit saat bekerja, penyebab dasar yang sering timbul pada saat kecelakaan adalah dikarenakan kelelahan, gagal mengidentifikasi bahaya dan melakukan shortcut prosedur kerja.
Toolbox/ Safety Talk wajib dijalankan setiap akan memulai pekerjaan, pastikan job safety analysis sudah dibuat dan disosialisasikan, kalau pekerjaan tersebut bersifat rutin dan berulang maka wajib dibuatkan prosedur kerja. 

Risk Assessment Matrix (RAM)



Adalah bagian dari Job Hazard Analysis yang berisikan pengujian dengan hati-hati terhadap suatu kegiatan yang dapat menyebabkan bahaya kecelakaan,  sehingga keputusan yang di buat, apakah sudah cukup tindakan pencegahannya atau apakah tindakan lebih harus dilakukan untuk mencegah bahaya kecelakaan .
Potensi resiko kecelakaan dapat di klasifikasikan dengan menggunakan Risk Assessment Matrix. Karna ini merupakan alat yang menunjukkan kepatuhan terhadap kriteria toleransi risiko. Sumbu vertikal mengindikasikan konsekuesi potensial dan sumbu horizontal menunjukkan deskriptif kualitatif dari kemungkinan konsekuensi yang berpotensi terjadi.

Risk Assessment Matrix memiliki keuntungan sebagai berikut :
1)    Mempromosikan laporan kejadian berbahaya, meningkatkan pengetahuan tentang potensi kecelakaan berat.
2)    Memberikan arahan secara langsung kepada HSE, dan efisiensi waktu penyelidikan.
3)    Meningkatkan manajemen risiko , dimana keuntungan besar dapat dicapai.
4)    Menjadi patokan indikasi terjadinya kecelakaan.



Job Hazard Analysis


Jual Job Hazard Analysis, Second Edition_3 EBOOK - Kota Tangerang ...
Job Hazard Analysis (JHA) adalah sebuah metode yang jamak digunakan oleh berbagai pekerja untuk menentukan bahaya yang ada dalam setiap tahapan pekerjaan dan pengendalian terhadap bahaya tersebut.
Job Hazard Analysis (JHA) juga dikenal dengan nama lain Job Safety Analysis (JSA), Work Safety and Health Analysis, Actifity Risk Assessment (ARA).
JHA perlu  dibuat untuk pekerjaan yang memiliki bahaya dan diperlukan tindakan pengendalian . Pekerjaan yang umum yang menggunakan JHA adalah :
1)    Pekerjaan rutin yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan serius.
2)    Pekerjaan rutin yang memiliki sejarah kecelakaan sebelumnya, termasuk kejadian yang hampir mengakibatkan kecelakaan.
3)    Pekerjaan baru atau pekerjaan yang menggunakan metode baru.
4)    Pekerjaan rutin yang di lakukan tapi dalam keadaan yang tidak biasa.
5)    Pekerjaan yang tidak rutin.
6)    Sebagai verifikasi dari elemen manajemen bahaya dari pekerjaaan yang sudah terbentuk.
JHA biasanya dibuat oleh kerja tim yang terdiri dari tiga sampai dengan lima orang . Orang orang yang terlibat didalamnya harus memiliki level analisa dan kompetensi teknis yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan di analisa.
JHA berisikan beberapa bagian penting yang di letakkan dalam beberapa kolom dan baris. Isi dari JHA tersebut adalah :
1)    Deskription of Task Steps (Deskripsi dari tahapan pekerjaan)
2)    Hazard (Bahaya yang mungkin timbul)
3)    Who/What Might be Harmed (Siapa / Apa yang dapat dirugikan)
4)    Severity (Tingkat Keparahan)
5)    Likelihood (Kemungkinan)
6)    Risk (risiko)
7)    Control Measures (Tindakan Pencegahan)
8)    Recovery Measures (Tindakan Pemulihan)
9)    Action / Responsible Party (Pihak-Pihak Yang Melakukan Pekerjaan)

Panduan Pengoprasian Kapal (Shipboard Operation Manual / SOM )


a.     Tujuan
Panduan ini bertujuan untuk memastikan bahwa kapal yang di operasikan dan dimiliki perusahaan supaya :
1)      Secara penuh sesuai dengan peraturan yang ditetapkan negara bendera kapal dan badan nasional serta internasional.
2)      Memperhitungkan aturan yang berlaku sesuai dengan pedoman dan standar yang direkomendasikan oleh IMO, administrasi, biro klasifikasi dan organisasi industri maritim .
3)       Mengamati  dan   mematuhi  aturan   standar   yang   di   tetapkan  
 penyewa.

b.     Cakupan
Panduan ini berlaku untuk semua orang di atas kapal tersebut setiap saat, kecuali dinyatakan lain.
Perusahaan telah membentuk prosedur termasuk rencana, petunjuk dan daftar periksa untuk operasi kapal yang menyangkut keselamatan kapal dan pencegahan polusi. Tugas yang terlibat didefinisikan dan ditugaskan untuk personil yang berkompeten.
Panduan ini juga mencakup prosedur untuk merespon dalam situasi yang berpotensi darurat dan latihan untuk mempersiapkan untuk keadaan darurat.

c.     Bagian isi
Berikut ini adalah bagian-bagian isi dari panduan pengoprasian kapal:
1)      Umum.
2)      Tugas dan tanggung jawab.
3)      Serah terima tugas.
4)      Penilaian awak kapal.
5)      Prosedur pelaporan.
6)      Pelatihan dan pengenalan di atas kapal.
7)      Keselamatan navigasi.
8)      Perawatan kapal dan perlengkapannya.
9)      Tugas jaga di kamar mesin.
10)  Penjagaan kebakaran dan keamanan.
11)  Tugas jaga di pelabuhan.
12)  Berlabuh dan berlepas.
13)  Kegiatan pengisian minyak atau transfer.
14)  Integritas kedap air.
15)  Pengikatan muatan di geladak.
16)  Penarikan dan penyelamatan.
17)  Mematuhi kebijakan perusahaan tentang obat-obatan terlarang dan minuman beralkohol.
18)  Mematuhi kebijakan perusahaan tentang merokok.
19)  Sistim surat izin untuk bekerja.
20)  Stabilitas.
21)  Keselamatan selama kondisi cuaca buruk.
22)  Penanganan barang berbahaya.
23)  Pengoprasian jangkar dan penambatan.
        23A) Prosedur penanganan jangkar.
24)  Ballast / deballast.
25)  Pengangkutan dan pemindahan orang.
26)  Pengoprasian muatan.
27)  Pengangkatan tangga akses kapal.
28)  Prosedur percobaan mesin.
29)  Zona keselamatan.
30)  Pengoprasian offshore support vessel.
31)  Hydrogen sulfide (H2S)
32)  Jam kerja.
33)  Rencana tanggap darurat diatas kapal.
34)  Pemberitahuan keadaan darurat.
35)  Search And Rescue.
36)  Prosedur latihan keadaan darurat.
37)  Matrix latihan keadaan darurat.
38)  Bagan pengangkutan dan manajemen serta publikasi.
39)  Keselamatan pengoprasian alat pengangkat.
40)  Manajemen perubahan.
41)  Memasuki ruangan tertutup atau terbatas.
42)  Tanda bahaya.
43)  Alat pelindung diri.
44)  Prosedur pekerjaan panas.
45)  Operasional helicopter.
46)  Operasional Electronic Chart Display and Information System (ECDIS).
47)  Prosedur bekerja di ketinggian dan sisi luar kapal.

d.     Surat Izin Untuk Bekerja (Permit To Work / PTW )
Pada bagian ini penulis hanya akan menjelaskan tentang surat izin untuk bekerja karna akan di bahas pada bab berikutnya.
1)      Ketentuan – ketentuan umum menurut International Labour Organization yang di terjemahkan Ikatan Marine Engineer ( 2005 : 4.1)
a)     Sistim surat izin bekerja adalah sebuah cara dimana prosedur-prosedur keselamatan disebutkan secara tertulis dalam sebuah surat keterangan yang diterbitkan untuk para pelaut yang sudah dipercaya melakukan tugas kerja yang mengandung bahaya.
b)    Perizinan harus dipergunakan hanya untuk tugas-tugas kerja yang lebih berbahaya dan sistim ini harus tidak menjadi sangat rumit.
c)     Bentuk surat keterangan harus menjelaskan pekerjaan yang dilakukan dan peringatan-peringatan mengenai keselamatan yang diperlukan. Semua bahaya yang dapat diperkirakan harus dipertimbangkan, sebuah prosedur keselamatan yang sudah ditentukan harus dipakai dan peringatan-peringatan yang sesuai harus terutlis dalam urutan yang benar.
d)    Surat izin untuk bekerja harus berisikan checklist yang direncanakan dengan teliti untuk mengenali, mengotrol atau menghidari bahaya-bahaya dan harus berisikan prosedur dalam menghadapi keadaan darurat jika terjadi kecelakaan.
e)     Surat izin untuk bekerja harus dibuat oleh seorang perwira kapal yang sudah berpengalaman dalam kegiatan yang akan dilakukan. Perwira tersebut harus memastikan bahwa pengecekan telah dilakukan dengan benar dan bersama-sama dengan mereka yang diberi tugas kerja, surat izin untuk bekerja hanya bisa ditandatangani apabila sudah dapat dipastikan bahwa semua persiapan yang diperlukan memuaskan sehingga tugas kerja bisa dilakukan, nakhoda harus ikut menandatangani setiap surat izin untuk bekerja.
f)     Surat izin untuk bekerja harus mencakup prosedur-prosedur penutupan dan pemasangan tanda peringatan untuk tidak lewat di tempat-tempat / jalan yang di isolasi, dan termasuk penandatanganan surat izin untuk bekerja dan pembatalannya serta pengaktifan kembali semua peralatan listrik dan pembersihan tanda-tanda peringatan.

2)      Tujuan
    PTW bertujuan untuk memenuhi persyaratan yang dibutuhkan sebelum mulai bekerja dan untuk memastikan pekerjaan sudah dipertimbangankan dengan serius, diberikan kontrol yang memadai dari bahaya dan / atau risiko yang ditentukan pada tahap perencanaan dan selama pelaksanaan pekerjaan.

3)      Definisi
a)     Task Supervisor (pengawas pekerjaan) – adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilaksanakan.
b)    Cold work (pekerjaan dingin) – adalah kegiatan yang tidak melibatkan nyala api terbuka atau sumber yang berpotensi menimbulkan percikan api.
c)     Hot work (pekerjaan panas) – adalah pekerjaan yang melibatkan nyala api terbuka dan semua sumber yang berpotensi menimbulkan percikan api.
d)    Electrical work (pekerjaan kelistrikan) – adalah pekerjaan yang berhubungan dengan perbaikan, dan perawatan alat-alat kelistrikan , peralatan bertenaga, pembangkit, dan panel kelistrikan dan sebagainya.
e)     Confined space (ruangan tertutup / terbatas) – adalah ruangan tertutup atau sebagian terutup dimana di dalamnya terdapat resiko kekurangan udara atau terdapat akumulasi bahan yang mudah terbakar atau meledak serta beracun atau terbatasnya jalur keluar dan masuk.

4)      Tanggung jawab
a)     The Master / Nakhoda (Approval For Work Signatory  / penandatangan persetujuan untuk bekerja) Bertanggung jawab untuk memastikan dan memverifikasi bahwa semua kondisi dan keselamatan tindakan pencegahan yang ditetapkan dalam izin diimplementasikan diatas kapal, sebelum mengizinkan pekerjaan dilanjutkan.
b)    Chief Officer / Mualim 1 dan Chief Engineer / Kepala kamar mesin (Authorising signatories / penandatangan otorisasi) memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk pelaksanaan keseluruhan dari kegiatan manajemen keselamatan kerja , di mana mereka mengeluarkan izin kerja.
c)     The duty technical supervisor (pengawas teknik yang bertugas) akan menjadi orang yang menyetujui dan pimpinan tim permit applicant dan orang yang memiliki otorisasi untuk mengeluarkan surat izin kerja (PTW) jika dalam kondisi :-
(1)  Kapal berada di atas dock.
(2)  Nakhoda , Kepala Kamar Mesin (KKM) dan  atau Mualim 1 tidak berada di atas kapal.
d)    The permit applicant / pemohon surat izin  (orang perusahaan sendiri atau personil subkontraktor) adalah supervisor yang bertanggung jawab atas pekerjaan. Orang ini berperan sebagai pemohon untuk PTW dan bertanggung jawab untuk pekerjaan yang dilakukan.
Dia memberikan pengarahan kepada para pekerja yang di awasinya. Pemohon juga merupakan orang yang terlatih dan berwenang untuk melaksanakan pekerjaan seperti yang diarahkan oleh atasannya langsung.
5)      Prosedur
a)     Chief Officer / Mualim 1 / perwira keselamatan , memberikan kewenangan dan mengeluarkan izin untuk bekerja sebelum pekerjaan yang kritis dilakukan di atas kapal yang meliputi bidang pekerjaan di dek, ruang akomodasi, anjungan dan semua tangki.
b)    Chief Engineer / KKM , memberikan kewenangan dan mengeluarkan izin untuk bekerja meliputi kamar mesin dan ruang permesinan lainnya.
c)     Sebelum mengeluarkan izin kerja, Chief Officer / Chief Engineer harus memastikan tindakan keselamatan yang diperlukan dan langkah-langkah telah diambil dan checklist telah di lakukan.
d)    Surat izin untuk bekerja (PTW) berlaku untuk 24 jam. Jika pekerjaan tidak selesai dan permit sudah tidak berlaku, maka orang yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan harus membuat permohonan baru. Personil yang menerbitkan harus menjamin tindakan keselamatan dan checklist telah dilakukan sebelum mengeluarkan izin baru.
e)     Setelah menyelesaikan pekerjaan atau berakhirnya izin kerja, izin  asli akan dikembalikan kepada Mualim 1 atau KKM.
f)     Personil yang menerbitkan harus mendata dan mengeluarkan permit yang sesuai dengan pekerjaan antara lain :
(1)  General / Aktifitas Umum – untuk kegiatan kerja yang dianggap beresiko tinggi. Misalnya pekerjaan yang berat, mengangkat  dan  operasi  penambatan  kapal   
(2)  Confined Space Entry / Memasuki ruang tertutup / terbatas – adalah pekerjaan memasuki ruangan tertutup / terbatas. 
(3)  Hot Work / Pekerjaan panas – adalah pekerjaan yang menggunakan nyala api terbuka. Sebagai contoh ; pengelasan, pemotongan menggunakan gas, menggerinda.
(4)  Machinery/Electrical isolation  – adalah pekerjaan yang berhubungan dengan permesinan atau peralatan listrik
(5)  Working Aloft / Bekerja di ketinggian – Adalah pekerjaan diketinggian yang melebihi 1,8 meter atau berada di sisi luar badan kapal. 

ARTIKEL

Jenis pengeboran lepas pantai yang digunakan saat ini

orang mungkin bertanya mengapa ada begitu banyak jenis, ukuran, dan kemampuan unit lepas pantai. Jawabannya melibatkan persyaratan teknis, e...